Barcelona mengalahkan Real Madrid di babak kedua untuk menghentikan ambisi rival mereka menjadi kampiun keenam kalinya berturut-turut. Di Final, Barcelona bertemu dengan Benfica di Bern, Swiss. Sandor Kocsis membawa Barcelona unggul lebih dulu pada menit kee-20. Tapi Jose Aguas menyamakan kedudukan sepuluh menit kemudian. Kiper veteran Antoni Ramallets, sosok kunci Barcelona meraih enam titel La Liga antara 1948 dan 1960, justru melakukan gol bunuh diri dua menit berselang. Mario Coluna memperbesar keunggulan Benfica di menit ke-55. Di laga ini, Barcelona mendapat tiga peluang yang menerpa mistar gawang. Gol Zoltan Czibor di menit ke-75 hanya memperkecil kekalahan. Barca pun harus menunggu 25 tahun untuk berlaga di final berikutnya.
Piala Champions 1986
Runner-up
Runner-up
Setelah asben selama 11 tahun, juara Spanyol ini kembali hadir di Piala Champions, dan menyingkirkan Juventus dalam perjalanan menuju final untuk menghadapi Steaua Bukharest di Sevilla. Laga perempat-final menjadi satu-satunya pertandingan yang dilalui Barcelona tanpa adu penalti atau keuntungan gol tandang. Tanpa diperkuat Bernd Schuster dan Steve Archibald yang cedera, Barcelona bermain imbang tanpa gol hingga perpanjangan waktu. Kiper Steaua Helmuth Duckadam tampil cemerlang dengan mematahkan empat tendangan penalti Barcelona yang dieksekusi Jose Ramon Alexanko, Angel Pedraza, Pichi Alonso dan Marcos Alonso Pena, sekaligus membawa timnya meraih trofi.
Piala Champions 1992 BARCELONA 1-0 SAMPDORIA
Juara
Juara
Barcelona akhirnya merasakan gelar juara kompetisi elit antarklub Eropa dengan mengalahkan Sampdoria 1-0 di final. Tiga tahun sebelumnya, Barcelona juga mengalahkan lawan yang sama ketika merengkuh trofi Piala Winners untuk kali ketiga. Kendati demikian, Barcelona tidak mudah mendapatkan trofi Piala Champions ini. The Dream Team besutan Johan Cruyff yang terdiri dari Michael Laudrup, Hristo Stoichkov, Ronald Koeman dan pelatih Barca saat ini, Pep Guardiola, harus menunggu hingga perpanjangan waktu. Tendangan bebas Koeman dari jarak 25 meter pada menit ke-111 memastikan Barcelona mengangkat trofi di Stadion Wembley.
Liga Champions 1994
Runner-up
Runner-up
Tahun 1994 merupakan tahun kedua Piala Champions berubah nama menjadi Liga Champions. Barcelona lolos dari fase grup setelah melewati ancaman Dynamo Kiev, dan mencatat hasil tak terkalahkan, termasuk menundukkan Monaco, sebelum akhirnya mengandaskan FC Porto di semi-final. Barcelona berhadapan dengan AC Milan di final dengan status favorit. Dengan diperkuat sebagian besar pasukan tahun 1992, dan ditambah striker asal Brasil Romario, Barcelona justru dibuat tidak berdaya di hadapan Milan yang kehilangan Marco van Basten, Franco Baresi, Alessandro Costacurta, Brian Laudrup dan Jean-Pierre Papin akibat cedera dan sanksi akumulasi. Barcelona pun gagal menjadi juara setelah dilibas 4-0.
Liga Champions 2006 BARCELONA 2-1 ARSENAL
Juara
Juara
Di edisi tahun 2006, Barcelona bisa dibilang tim multinasional, karena diperkuat pemain seperti Ronaldinho, Samuel Eto’o dan Deco. Juara La Liga itu berhadapan dengan Arsenal yang untuk kali pertama merasakan final. Walau Arsenal harus bermain dengan sepuluh orang menyusul kartu merah yang diterima Jens Lehmann, The Gunners sudah unggul 1-0 di menit ke-37. Pelatih Frank Rijkaard pun memasukkan Henrik Larsson di menit ke-61. Masuknya Larsson memberikan dampak besar bagi Barcelona. Striker asal Swedia itu mengawali proses gol Eto'o untuk menyamakan kedudukan di menit ke-76. Lima menit kemudian, Larsson memberikan assist kepada bek Juliano Belletti untuk memberikan Barcelona gol kemenangan.
Liga Champions 2009 BARCELONA 2-0 MANCHESTER UNITED
Juara
Juara
Manchester United sedang berusaha mendapatkan trofi Liga Champions setelah merasakan final 19 tahun sebelumnya. Namun di partai puncak, United menghadapi Barcelona asuhan Guardiola yang memiliki trio 'artis' di lapangan tengah, Xavi Hernandez, Andres Iniesta and Sergio Busquets. Samuel Eto'o membawa Barcelona unggul pada menit kesepuluh. Walau diperkuat Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney dan Carlos Tevez, United mengalami kesulitan untuk bangkit. Sejumlah peluang diperoleh Barcelona, sebelum akhirnya Lionel Messi memastikan gol kemenangan setelah menanduk umpan silang yang diberikan Xavi.
Liga Champions 2011 BARCELONA 3-1 MANCHESTER UNITED
Juara
Juara
Tekad kuat Manchester United untuk melampiaskan dendam mereka terhadap barcelona dua tahun lalu sirna sudah. Pasukan Sir Alex Ferguson kembali mengecap kekalahan dari armada Pep Guardiola 3-1 di partai puncak Liga Champions yang dihelat di Wembley Stadium, Minggu (29/5) dinihari WIB, yang sekaligus juga memastikan Los Blaugrana mengukir gelar Eropa musim 2010/2011.Ini merupakan trofi Champions yang keempat bagi Barca. Menyamai catatan rekor Bayern Muenchen dan Ajax Amsterdam.Kemenangan ini juga menjadi yang kedua bagi Lionel Messi cs di tanah Wembley sejak tahun 1992 saat kompetisi masih bernama Piala Eropa dan venue masih old Wembley, The Twin Towers.Barcelona memulai langkah dengan gemilang. Pada menit ke-27, Pedro menjebol gawang Edwin van der Sar. Umpan tembusan Xavi diterima dengan baik oleh sang striker. Dengan dinginnya, Pedro menaklukkan kiper veteran asal Belanda itu.Keunggulan raksasa Spanyol tidak bertahan lama, memasuki menit 33, Wayne Rooney menghidupkan publik Wembley. Kerja samanya dengan Ryan Giggs berujung gol dengan bomber Inggris itu mengirim lesakkan terukur ke gawang Victor Valdes.Skor 1-1 ini tidak berganti sampai kedua tim masuk ruang ganti.Barca yang tercatat tampil dominan di final ini kembali melanjutkan kecemerlangan mereka di paruh kedua. Enam menit sebelum satu jam pertandingan berlangsung, Lionel Messi membalikkan keadaan. Tendangannya dari luar kotak penalti tak kuasa diredam van der Sar. Gol sang mega bintang Argentina ini pun menyamai rekor gol terbanyak Champions milik Rud Van Nistelrooy yang mampu mengemas 12 gol dalam semusim.Keunggulan ini rupanya tidak membuat Barca berpuas diri karena David Villa kian menambah penderitaan Red Devils. Pada menit ke-68, tendangan penyerang andalan Spanyol itu menjurus indah melewati hadangan van der Sar. 3-1 Barca kian menjauh.Di sisa waktu yang ada, Barca dengan gaya khasnya tetap mempertahankan penguasaan bola dengan sebaik mungkin. Meski demikian, di enam menit jelang bubaran, Nani sempat membuat kans.Berkolaborasi dengan Rooney, ia melepas tembakan kaki kiri. Sayangnya, bola bergulir di samping gawang Valdes. Itu merupakan peluang terakhir di laga ini sampai wasit pun meniupkan pluit panjang. Barcelona pun juara Liga Champions 2010/2011.
by Facebook Comment